Kenaikan Kasus hMPV

China Buka Suara ke WHO soal Gaduh Kenaikan Kasus hMPV

Kenaikan Kasus hMPV – Pada awal tahun 2025, dunia kesehatan di gegerkan dengan laporan mengenai lonjakan kasus Human Metapneumovirus (hMPV) yang terjadi di beberapa negara, termasuk China. Virus ini, yang sudah di kenal dalam dunia medis, kembali menjadi sorotan setelah sejumlah negara melaporkan peningkatan signifikan dalam jumlah kasusnya. Dalam konteks ini, China akhirnya membuka suara kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menanggapi kekhawatiran global terkait penyebaran hMPV di kutip oleh jogjavwfestival.com.

Apa Itu hMPV?

Kenaikan Kasus hMPV – Human Metapneumovirus (hMPV) adalah virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut, terutama pada anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Gejalanya mirip dengan flu biasa, termasuk batuk, demam, dan kesulitan bernapas, namun pada kasus yang lebih parah, hMPV dapat menyebabkan pneumonia dan bronkiolitis, terutama pada bayi dan anak-anak. Walaupun hMPV tidak sepopuler virus flu atau COVID-19, ia tetap menjadi penyebab utama infeksi pernapasan pada anak-anak. Penyebarannya dapat terjadi melalui percikan air liur saat batuk atau bersin, serta kontak langsung dengan permukaan yang terkontaminasi.

Mengapa China Membuka Suara?

Pada bulan Januari 2025, China mengonfirmasi adanya lonjakan kasus hMPV, yang memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat internasional. Pemerintah China, melalui kementerian kesehatannya, segera berkomunikasi dengan WHO untuk memberikan klarifikasi dan penjelasan terkait situasi terkini di negara tersebut. Dalam pernyataan resminya, China menjelaskan bahwa meskipun jumlah kasus hMPV meningkat. Virus ini belum menunjukkan tanda-tanda mutasi yang lebih berbahaya atau kemampuan penyebaran yang lebih cepat di bandingkan sebelumnya. China juga menekankan bahwa mereka telah mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengendalikan penyebaran virus ini. Di antaranya adalah meningkatkan kapasitas deteksi dan diagnosis, memperketat prosedur pengawasan di rumah sakit, serta menyediakan vaksinasi dan pengobatan yang lebih baik bagi mereka yang rentan, terutama anak-anak dan orang tua.

Kenaikan Kasus di Seluruh Dunia

Selain China, beberapa negara lain seperti Jepang, India, dan Amerika Serikat juga melaporkan peningkatan kasus hMPV yang cukup signifikan. WHO mencatat bahwa meskipun penyebaran hMPV tidak secepat COVID-19 atau virus influenza musiman. Lonjakan kasus ini perlu di waspadai mengingat dampaknya yang besar pada kelompok rentan. WHO, dalam responnya, menyatakan bahwa mereka akan terus memantau perkembangan situasi dan memberikan dukungan teknis kepada negara-negara yang terdampak. Meski demikian, mereka juga menegaskan pentingnya transparansi dalam melaporkan data terkait kasus hMPV untuk mempermudah koordinasi global dalam menghadapi virus ini.


Baca juga: Karawang Kini Punya Pusat Kuliner Malam di Jantung Kota


Langkah Ke Depan

Situasi ini menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap penyakit menular lainnya selain COVID-19. Meski dunia telah terbiasa dengan ancaman pandemi besar, infeksi yang lebih “terlupakan” seperti hMPV tetap bisa memberi dampak serius, terutama pada kelompok yang rentan. Oleh karena itu, pemantauan yang lebih ketat dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pencegahan infeksi saluran pernapasan tetap menjadi prioritas. Bagi masyarakat, penting untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan pernapasan. Terutama selama musim flu atau saat lonjakan kasus penyakit saluran pernapasan lainnya. Penggunaan masker dan menjaga jarak sosial juga masih menjadi langkah yang efektif dalam mencegah penyebaran penyakit.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *