Motif Hijab – Pemilik jenama hijan lokal Kisera, Ina, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat empat motif hijab yang sedang populer. “Kalau tren, secara umum masih tetap nuansa bunga dan pemandangan. Enggak pernah surut trennya,” kata Ina dalam acara Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang.
Motif hijab yang sedang hits
1. Motif Hijab bunga dan pemandangan
Motif bunga dan pemandangan masih menduduki peringkat pertama. Ina menjelaskan bahwa motif ini berkaitan dengan naluri perempuan yang cenderung menemukan keindahan dalam alam. Di Indonesia, keindahan alam seringkali di wakili oleh bunga dan pemandangan seperti pegunungan, perbukitan, sungai, danau, atau laut.
“Bunga itu ada ribuan jenisnya untuk di ekspor dan di jadikan sebagai motif hijab,” papar Ina.
2. Motif perkotaan dan bangunan ikonis
Peringkat kedua di tempati oleh motif perkotaan dan bangunan ikonis. Hijan dengan motif ini biasanya menampilkan gedung – gedung pencakar langit atau bangunan bersejarah.
Di kisera, salah satu hijab bermotif bangunan ikonik menampilkan gambar Jam Gadang, Gedung Sate, dan Lawang Sewu, serta Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi. “Orang yang suka arsitekstur itu bisa memasukkan kesukaannya ke outfit-nya melalui hijab motif ini,” ujar Ina.
Selain itu, banyak juga pengguna hijab yang memilih motif ini untuk mengenang tempat – tempat yang pernah mereka kunjungi saat liburan.
3. Motif pola geometris
Motif pola geometris juga semakin di minati. Ina menjelaskan bahwa motif ini berkaitan dengan pola yang berulang pada kain batik.
Motif geometris cenderung terlihat rapi dan simpel, sehingga menjadi pilihan bagi mereka yang tidak menyukai desain yang terlalu ramai. “Enggak semua orang suka motif yang terlalu ramai atau abstrak, tapi ya balik lagi ke selera masing – masing,” kata Ina.
Baca juga artikel lainnya yang ada di jogjavwfestival.com
4.Motif kain
Terakhir, motif kain menampilkan tekstur tiruan dari berbagai jenis kain di dunia, seperti kain tenun. Tampilannya menciptakan kesan bahwa hijab tersebut bukanlah kain biasa.
Ina menjelaskan bahwa ini adalah tren baru, mengingat kain tenun sebagai hijab bisa terasa berat. “Kami menciptakan motif kain ini supaya orang – orang menghargai, ada banyak kain yang tidak hanya bisa di jadikan sebagai baju, tapi juga sebagai motif,” tutup Ina.